Quantcast
Channel: Informasi Banten dan Dunia Pendidikan
Viewing all 69 articles
Browse latest View live

[Info Lomba] Menulis Karya Ilmiah Deadline Mei 2014

$
0
0

Bagi pengunjung yang senang dengan dunia tulis menulis, yang berminat mengikuti lomba menulis artikel ilmiah, khusus para peminat pendidikan (guru, dosen, mahasiswa pasca, pemerhati pendidikan) ayo segera berfastabiqul khairat. Berlomba-lomba dalam kebaikan. Mudah-mudahan berhasil meraih yang terbaik!

lomba karya ilmiah



(Bagus) Nasehat Pernikahan

$
0
0

1. KETIKA AKAN MENIKAH. Janganlah mencari isteri, tapi carilah ibu bagi anak-anak kita. Janganlah mencari suami, tapi carilah ayah bagi
anak-anak kita.
2. KETIKA MELAMAR. Anda bukan sedang meminta kepada orang tua/wali si gadis, tetapi meminta kepada Allah melalui orang tua/wali si
gadis
3. KETIKA AKAD NIKAH. Anda berdua bukan menikah di hadapan penghulu, tetapi menikah di hadapan Allah
4. KETIKA RESEPSI PERNIKAHAN. Catat dan hitung semua tamu yang datang untuk mendoakan anda, karena anda harus berfikir untuk mengundang mereka semua dan meminta maaf apabila anda berfikir untuk BERCERAI karena menyia-nyiakan doa mereka
5. SEJAK MALAM PERTAMA. Bersyukur dan bersabarlah. Anda adalah sepasang anak manusia dan bukan sepasang malaikat

6. SELAMA MENEMPUH HIDUP BERKELUARGA. Sadarilah bahwa jalan yang akan dilalui tidak melalui jalan bertabur bunga, tapi juga semak
belukar yang penuh onak dan duri
7. KETIKA BIDUK RUMAH TANGGA OLENG. Jangan saling berlepas tangan, tapi sebaliknya justru semakin erat berpegang tangan
8. KETIKA BELUM MEMILIKI ANAK. Cintailah isteri atau suami anda 100%
9. KETIKA TELAH MEMILIKI ANAK. Jangan bagi cinta anda kepada (suami) isteri dan anak anda, tetapi cintailah isteri atau suami anda 100% dan cintai anak-anak anda masing-masing 100%.
10. KETIKA EKONOMI KELUARGA BELUM MEMBAIK. Yakinlah bahwa pintu rizki akan terbuka lebar berbanding lurus dengan tingkat ketaatan suami & isteri
11. KETIKA EKONOMI MEMBAIK. Jangan lupa akan jasa pasangan hidup yang setia mendampingi kita semasa menderita
12. KETIKA MENDIDIK ANAK. Jadilah teladan yang baik bagi anak-anak dalam kehidupan rumah tangga
13. KETIKA ANDA ADALAH SUAMI. Boleh bermanja-manja kepada isteri tetapi jangan lupa untuk bangkit secara bertanggung jawab apabila isteri membutuhkan pertolongan Anda
14. KETIKA ANDA ADALAH ISTERI. Tetaplah berjalan dengan gemulai dan lemah lembut, tetapi selalu berhasil menyelesaikan semua pekerjaan.Orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak pernah marah kepada anak, karena orang tua yang baik adalah orang tua yang jujur
kepada anak
15. KETIKA ANAK BERMASALAH. Yakinilah bahwa tidak ada seorang anakpun yang tidak mau bekerjasama dengan orangtua, yang ada adalah anak yang merasa tidak didengar oleh orang tuanya.
16. KETIKA ADA PIL. Jangan diminum, cukuplah suami sebagai obat.
17. KETIKA ADA WIL. Jangan dituruti, cukuplah isteri sebagai pelabuhan hati.
19. KETIKA INGIN LANGGENG DAN HARMONIS Gunakanlah formula 7 K: Ketaqwaa, Kasihsayang, Kesetiaan, Komunikasi, Keterbukaan, Kejujuran dan Kesabaran.


(Bagus) Jangan biarkan setan tertawa, bro!

$
0
0

Pekerjaan dan jabatan bagus yang didapatkan bukanlah karena otak kita yang pintar, tapi karena izin Allah. Sepintar apapun kita, jika Allah berkata tidak maka tak kan bisa kita bekerja.
Bisa membeli segala yang kita inginkan bukanlah karena uang kita yang banyak tapi karena izin Allah. Sekaya apapun kita, jika Allah katakan tidak, kita tak kan mampu membeli apapun.
Apapun yang kita miliki sekarang, jika bukan karena izin Allah maka semua takkan ada.
Usahakan Allah selalu hadir dalam setiap kehidupan kita (ibadah), bukan hanya karena ingin izin NYA tapi juga krna Ridho dan Jaminan NYA.

Ibadah ibarat membayar premi asuransi, makin banyak premi yang dibayarkan, maka makin besar jaminannya.
Jaminan kemudahan urusan, jaminan rezeki, jaminan ampunan bahkan bi idznillaah, jaminan surga. In syaa Allah.
Tidak inginkah kita mendapatkan jaminan NYA?
Jika iya, kenapa masih saja menunda-nunda segala ibadah?
Jika iya, kenapa masih sombong dengan dunia?
Jika iya, kenapa masih disibukkan dengan pekerjaan?

“Maaf mba, hari ini tidak tilawah tidak ada sinyal.”
Kata Allah..
Hari ini permintaan kamu di tunda dulu yah, sinyalnya putus-putus tidak jelas. Masih banyak hamba KU yang berusaha mencari ‘sinyal’ untuk berkomunikasi dengan KU.

“Maaf mba, hari ini sibuk banget tidak sempat tilawah.”
Kata Allah..
Silakan kamu cari jalan keluar mu sendiri, masih banyak hamba KU yang lebih sibuk mencari KU agar urusannya dimudahkan.

“Maaf mba, juz saya dilelang dulu yah. Saya pulang kerja, urus anak, urus suami, sudah lelah dan tidur.”
Kata Allah..
Sayang sekali, baru saja AKU ingin mengabulkan permintaanmu. Kalau begitu permintaanmu AKU lelang dulu kepada yang lebih sibuk meminta dan beribadah padaku.

“Maaf saya sedang ada masalah, maaf saya sedang tidak enak badan, maaf.. maaf.. maaf..”
Ahh, lupa kah kita jika tilawah ada obat segala penyakit?

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَلاَ يَزِيْدُ الظَّالِمِيْنَ إِلاَّ خَسَارًا

“Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur`an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain kerugian.” (Al-Isra`: 82)

Sungguh, rugi waktu yang kita lewati hanya karena keduniaan.
Jika kita bisa banting tulang bekerja mencari rezeki, kenapa tidak bisa banting tulang untuk ibadah?

Allah dulu, Allah lagi, Allah terus… Ibadah, ibadah, ibadah kemudian usaha..

Semua terjadi atas izin Allah. Maka, minta izin dulu kepada yang Maha Memiliki, Maha Kaya.
Jangan berikan Allah sisa waktu kita. Nanti Allah kasih rezekinya sisa-sisa.

Yakinlah, yakin ibadah tak kan mengurangi waktu kita berkarya di dunia.
Yakinlah, yakin jika Allah telah meberi izin dan Ridho NYA, in syaa Allah semua akan dimudahkan.
Yakinlah, yakin semakin besar premi yang kita berikan, makin besar pula jaminan yang kita dapatkan.
Yakinlah, yakin. Agar Allah pun yakin kita siap menerima permintaan dan keinginan kita.

وَعَدَ اللهُ الَّذِيْنَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي اْلأَرْضِ

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang shalih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi…” (An-Nur: 55)

Ummu Kafaa.
Note : Jangan biarkan setan tertawa atas penderitaan kita. Tapi tertawalah atas penderitaan setan-setan.


SELEKSI BEASTUDI DD-UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN 2014 (Angkatan ke 2)

$
0
0

Definisi Program
Investasi Sumberdaya Manusia dalam bentuk bantuan pendidikan, pendampingan & pemberdayaan mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Merupakan kerjasama antara Dompet Dhuafa dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai bentuk kepedulian dalam mewujudkan SDM yang berkarakter pemimpin, unggul, mandiri , disiplin, Islami dan kontributif.

Fasilitas Beasiswa
1 Mendapatkan bantuan biaya pendidikan selama 8 Semester (4 Tahun)
2 Mendapatkan uang saku selama 8 Semester sebesar Rp. 500.000,00/Bulan
3 Mendapatkan akomodasi asrama selama tiga Tahun.
4 Mendapatkan program pembinaan selama 4 Tahun ( program persiapan pasca kampus di tahun ke-4) .

Persyaratan dan Tahapan Seleksi

🅰Persyaratan
-Merupakan Mahasiswa/i Strata 1 (S1) Semester 1 (angkatan masuk 2014) di UIN Syarif Hidayatullah Fakultas :
a.Fakultas Syariah dan Hukum
b.Fakultas Dakwah dan Komunikasi
c.Fakultas Ushuludin
d.Fakultas Adab dan Humaniora
e.Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
f.Fakultas Dirasat Islamiyah
-Berasal dari keluarga pra sejahtera (tidak mampu)
-Melampirkan slip gaji/surat keterangan penghasilan orang tua
-Pas Photo Terbaru 4×6 (berwarna) sebanyak 2 Lembar
-Foto Rumah (Tampak Keseluruhan, Ruang Tamu, kamar tidur, kamar mandi, dan dapur)
-Melampirkan Fotocopy :
a.Kartu Keluarga
b.KTP/KTM
c.STTB/Ijazah
-Membuat tulisan riwayat perjalanan hidup dari lahir Hingga sekarang, maksimal 3 halaman.
-Melakukan pendaftaran dengan mengisi formulir pendaftaran yang bisa di download di http://www.beastudiindonesia.net

Berkas Dikirimkan ke alamat :
Beastudi Indonesia , Jl. Raya Parung-Bogor Km.42 Jampang, Kemang, Bogor Jawa Barat, 16310
Dengan Subjek : “BEASISWA DOMPET DHUAFA – UIN SYAHID”.

Contact Person: Manajemen Wilayah Beastudi Etos UIN
▶ Rizky Fauziah (0857 1822 3762)
▶ Yogi Setiawan (0856 7671 298)

🅱Tahapan dan jadwal Seleksi
🕛 Pengumpulan Berkas pendaftaran: 11 – 22 September 2014
🕛 Seleksi Berkas: 23 – 25 September 2014
🕛 Pengumuman Lolos Seleksi Berkas: 26 September 2014
🕛 Seleksi Wawancara: 1 – 2 Oktober 2014
🕛 Pantuhir Seleksi: 3 Oktober 2014
🕛 Pengumuman Lolos Seleksi akhir: 4 Oktober 2014

Terdepan dalam membentuk SDM berkarakter untuk Indonesia unggul dan berdaya


AKIBAT MENGAMBIL UANG IBU RP 150

$
0
0

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ..

Ada satu kisah nyata yang sangat BERHARGA, diceritakan seorang trainer Kubik Leadership yang bernama Jamil Azzaini di kantor Bea dan Cukai Tipe A Bekasi sekitar akhir tahun 2005. Dalam berceramah agama, beliau menceritakan satu kisah dengan sangat APIK dan membuat air mata pendengar berurai. Berikut ini adalah kisahnya:

Pada akhir tahun 2003, istri saya selama 11 malam tidak bisa tidur. Saya sudah berusaha membantu agar istri saya bisa tidur, dengan membelai, diusap-usap, masih susah tidur juga. Sungguh cobaan yang sangat berat. Akhirnya saya membawa istri saya ke RS Citra Insani yang kebetulan dekat dengan rumah saya. Sudah 3 hari diperiksa tapi dokter tidak menemukan penyakit istri saya.

Kemudian saya pindahkan istri saya ke RS Azra, Bogor. Selama berada di RS Azra, istri saya badannya panas dan selalu kehausan. Setelah dirawat 3 bulan di RS Azra, penyakit istri saya belum juga diketahui penyakitnya.

Akhirnya saya putuskan untuk pindah ke RS Harapan Mereka di Jakarta dan langsung di rawat di ruang ICU. Satu malam berada di ruang ICU pada waktu itu senilai Rp 2,5 juta. Badan istri saya –maaf- tidak memakai sehelai pakaian pun. Dengan ditutupi kain, badan istri saya penuh dengan kabel yang disambungkan ke monitor untuk mengetahui keadaan istri saya. Selama 3 minggu penyakit istri saya belum bisa teridentifikasi, tidak diketahui penyakit apa sebenarnya.

Kemudian pada minggu ke-tiga, seorang dokter yang menangani istri saya menemui saya dan bertanya,
“Pak Jamil, kami minta izin kepada pak Jamil untuk mengganti obat istri bapak.”
“Dok, kenapa hari ini dokter minta izin kepada saya, padahal setiap hari saya memang gonta-ganti mencari obat untuk istri saya, lalu kenapa hari ini dokter minta izin ?”
“Ini beda pak Jamil. Obatnya lebih mahal dan obat ini nantinya disuntikkan ke istri bapak.”
“Berapa harganya dok?”
“Obat untuk satu kali suntik 12 juta pak.”
“Satu hari berapa kali suntik dok?”
“Sehari 3 kali suntik.”
“Berarti sehari 36 juta dok?”
“Iya pak Jamil.”
“Dok, 36 juta bagi saya itu besar sedangkan tabungan saya sekarang hampir habis untuk menyembuhkan istri saya. Tolong dok, periksa istri saya sekali lagi. Tolong temukan penyakit istri saya dok.”
“Pak Jamil, kami juga sudah berusaha namun kami belum menemukan penyakit istri bapak. Kami sudah mendatangkan perlengkapan dari RS Cipto dan banyak laboratorium namun penyakit istri bapak tidak ketahuan.”
“Tolong dok…., coba dokter periksa sekali lagi. Dokter yang memeriksa dan saya akan berdoa kepada Rabb saya. Tolong dok dicari”
“Pak Jamil, janji ya kalau setelah pemeriksaan ini kami tidak juga menemukan penyakit istri bapak, maka dengan terpaksa kami akan mengganti obatnya.” Kemudian dokter memeriksa lagi.
“Iya dok.”
Setelah itu saya pergi ke mushola untuk shalat dhuha dua raka’at. Selesai shalat dhuha, saya berdoa dengan menengadahkan tangan memohon kepada Allah, -setelah memuji Allah dan bershalawat kepada Rasululloh,

“Ya Allah, ya Tuhanku….., gerangan maksiat apa yang aku lakukan. Gerangan energi negatif apa yang aku lakukan sehingga engkau menguji aku dengan penyakit istriku yang tak kunjung sembuh. Ya Allah, aku sudah lelah. Tunjukkanlah kepadaku ya Allah, gerangan energi negatif apakah yang aku lakukan sehingga istriku sakit tak kunjung sembuh ? sembuhkanlah istriku ya Allah. Bagimu amat mudah menyembuhkan penyakit istriku semudah Engkau mengatur Milyaran planet di muka bumi ini ya Allah.”

Kemudian secara tiba-tiba ketika saya berdoa, “Ya Allah, gerangan maksiat apa yang pernah aku lakukan? Gerangan energi negatif apa yang aku lakukan sehingga aku diuji dengan penyakit istriku tak kunjung sembuh?” saya teringat kejadian berpuluh-puluh tahun yang lalu, yaitu ketika saya mengambil uang ibu sebanyak Rp150,-.

Dulu, ketika kelas 6 SD, SPP saya menunggak 3 bulan. Pada waktu itu SPP bulanannya adalah Rp 25,. Setiap pagi wali kelas memanggil dan menanyakan saya, “JaMil, kapan membayar SPP ? JaMil, kapan membayar SPP ? JaMil, kapan membayar SPP ?” Malu saya. Dan ketika waktu istrirahat saya pulang dari sekolah, saya menemukan ada uang Rp150, di bawah bantal ibu saya. Saya mengambilnya. Rp75,- untuk membayar SPP dan Rp75,- saya gunakan untuk jajan.
Saya kemudian bertanya, kenapa ketika berdoa, “Ya Allah, gerangan maksiat apa? Gerangan energi negatif apa yang aku lakukan sehingga penyakit istriku tak kunjung sembuh?” saya diingatkan dengan kejadian kelas 6 SD dulu ketika saya mengambil uang ibu. Padahal saya hampir tidak lagi mengingatnya ??. Maka saya berkesimpulan mungkin ini petunjuk dari Allah. Mungkin inilah yang menyebabkan istri saya sakit tak kunjung sembuh dan tabungan saya hampir habis. Setelah itu saya menelpon ibu saya,

“Assalamu’alaikum Ma…”
“Wa’alaikumus salam Mil….” Jawab ibu saya.
“Bagaimana kabarnya Ma ?”
“Ibu baik-baik saja Mil.”
“Trus, bagaimana kabarnya anak-anak Ma ?”
“Mil, mama jauh-jauh dari Lampung ke Bogor untuk menjaga anak-anakmu. Sudah kamu tidak usah memikirkan anak-anakmu, kamu cukup memikirkan istrimu saja. Bagaimana kabar istrimu Mil, bagaimana kabar Ria nak ?” –dengan suara terbata-bata dan menahan sesenggukan isak tangisnya-.
“Belum sembuh Ma.”
“Yang sabar ya Mil.”
Setelah lama berbincang sana-sini –dengan menyeka butiran air mata yang keluar-, saya bertanya, “Ma…, Mama masih ingat kejadian beberapa tahun yang lalu ?”
“Yang mana Mil ?”
“Kejadian ketika Mama kehilangan uang Rp150,- yang tersimpan di bawah bantal ?”
Kemudian di balik ujung telephon yang nun jauh di sana, Mama berteriak, (ini yang membuat bulu roma saya merinding setiap kali mengingatnya)
“Mil, sampai Mama meninggal, Mama tidak akan melupakannya.” (suara mama semakin pilu dan menyayat hati),

“Gara-gara uang itu hilang, mama dicaci-maki di depan banyak orang. Gara-gara uang itu hilang mama dihina dan direndahkan di depan banyak orang. Pada waktu itu mama punya hutang sama orang kaya di kampung kita Mil. Uang itu sudah siap dan mama simpan di bawah bantal namun ketika mama pulang, uang itu sudah tidak ada. Mama memberanikan diri mendatangi orang kaya itu, dan memohon maaf karena uang yang sudah mama siapkan hilang.

Mendengar alasan mama, orang itu merendahkan mama Mil. Orang itu mencaci-maki mama Mil. Orang itu menghina mama Mil, padahal di situ banyak orang. …rasanya Mil. Mamamu direndahkan di depan banyak orang padahal bapakmu pada waktu itu guru ngaji di kampung kita Mil tetapi mama dihinakan di depan banyak orang. SAKIT…. SAKIT… SAKIT rasanya.”
Dengan suara sedu sedan setelah membayangkan dan mendengar penderitaan dan sakit hati yang dialami mama pada waktu itu, saya bertanya, “Mama tahu siapa yang mengambil uang itu ?”
“Tidak tahu Mil…Mama tidak tahu.”

Maka dengan mengakui semua kesalahan, saya menjawab dengan suara serak,

“Ma, yang mengambil uang itu saya Ma….., maka melalui telphon ini saya memohon keikhlasan Mama. Ma, tolong maafkan Jamil Ma…., Jamil berjanji nanti kalau bertemu sama Mama, Jamil akan sungkem sama mama. Maafkan saya Ma, maafkan saya….”
Kembali terdengar suara jeritan dari ujung telephon sana, “Astaghfirullahal ‘Azhim….. Astaghfirullahal ‘Azhim….. Astaghfirullahal ‘Azhim…..Ya Allah ya Tuhanku, aku maafkan orang yang mengambil uangku karena ia adalah putraku. Maafkanlah dia ya Allah, ridhailah dia ya Rahman, ampunilah dia ya Allah.”
“Ma, benar mama sudah memaafkan saya ?”
“Mil, bukan kamu yang harus meminta maaf. Mama yang seharusnya minta maaf sama kamu Mil karena terlalu lama mama memendam dendam ini. Mama tidak tahu kalau yang mengambil uang itu adalah kamu Mil.”
“Ma, tolong maafkan saya Ma. Maafkan saya Ma?”
“Mil, sudah lupakan semuanya. Semua kesalahanmu telah saya maafkan, termasuk mengambil uang itu.”
“Ma, tolong iringi dengan doa untuk istri saya Ma agar cepat sembuh.”
“Ya Allah, ya Tuhanku….pada hari ini aku telah memaafkan kesalahan orang yang mengambil uangku karena ia adalah putraku. Dan juga semua kesalahan-kesalahannya yang lain. Ya Allah, sembuhkanlah penyakit menantu dan istri putraku ya Allah.”
Setelah itu, saya tutup telephon dengan mengucapkan terima kasih kepada mama. Dan itu selesai pada pukul 10.00 wib, dan pada pukul 11.45 wib seorang dokter mendatangi saya sembari berkata,
“Selamat pak Jamil. Penyakit istri bapak sudah ketahuan.”
“Apa dok?”
“Infeksi prankreas.”

Saya terus memeluk dokter tersebut dengan berlinang air mata kebahagiaan, “Terima kasih dokter, terima kasih dokter. Terima kasih, terima kasih dok.”

Selesai memeluk, dokter itu berkata, “Pak Jamil, kalau boleh jujur, sebenarnya pemeriksaan yang kami lakukan sama dengan sebelumnya. Namun pada hari ini terjadi keajaiban, istri bapak terkena infeksi prankreas. Dan kami meminta izin kepada pak Jamil untuk mengoperasi cesar istri bapak terlebih dahulu mengeluarkan janin yang sudah berusia 8 bulan. Setelah itu baru kita operasi agar lebih mudah.”

Setelah selesai, dan saya pastikan istri dan anak saya selamat, saya kembali ke Bogor untuk sungkem kepada mama bersimpuh meminta maaf kepadanya, “Terima kasih Ma…., terima kasih Ma.”

Namun…., itulah hebatnya seorang ibu. Saya yang bersalah namun justru mama yang meminta maaf. “Bukan kamu yang harus meminta maaf Mil, Mama yang seharusnya minta maaf.”
Sahabat … Sungguh benar sabda Rasulullaah shalallaahu ’alaihi wa sallam : “Ridho Allah tergantung kepada keridhoan orang tua dan murka Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua” (HR Bukhori, Ibnu Hibban, Tirmidzi, Hakim)

“Ada tiga orang yang tidak ditolak doa mereka: orang yang berpuasa sampai dia berbuka, seorang penguasa yang adil, dan doa orang yang teraniaya. Doa mereka diangkat Allah ke atas awan dan dibukakan baginya pintu langit dan Allah bertitah, ‘Demi keperkasaan-Ku, Aku akan memenangkanmu (menolongmu) meskipun tidak segera.” (HR. Attirmidzi)

Kita dapat mengambil HIKMAH bahwa:
Bila kita seorang anak …
Janganlah sekali-kali membuat marah orang tua, karena murka mereka akan membuat murka Allah subhanahu wa ta’ala. Dan bila kita ingin selalu diridloi-Nya maka buatlah selalu orang tua kita ridlo kepada kita. Jangan sampai kita berbuat zholim atau aniaya kepada orang lain, apalagi kepada kedua orang tua, karena doa orang teraniaya itu terkabul.

Bila kita sebagai orang tua …
Berhati-hatilah pada waktu marah kepada anak, karena kemarahan kita dan ucapan kita akan dikabulkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala, dan kadang penyesalan adalah ujungnya. Doa orang tua adalah makbul, bila kita marah kepada Anak, Berdoalah untuk kebaikan anak-anak kita, maafkanlah mereka….. Semoga kita di karuniai anak keturunan yang shaleh dan shalehah, yang pintar dan kreatif dan menjadi kebanggaan kita dalam kebaikan. Aamiin…


(Bagus) Survey

$
0
0

surveyKonon survey membuktikan:
1. Sebuah smartphone, 70% fiturnya tidak terpakai (mubazir).
2. Sebuah mobil mewah, 70% speednya mubazir.
3. Sebuah villa mewah, 70% luasnya dibiarkan kosong.
4. Sebuah Universitas, 70% materi kuliahnya tidak dapat diterapkan.
5. Seabreg kegiatan sosial masyarakat, 70% nya iseng tidak bermakna.
6. Pakaian dan peralatan dalam sebuah rumah, 70%nya nganggur tidak terpakai.
7. Seumur hidup cari duit banyak, 70% nya dinikmati ahli waris.

“Hidup ini seperti pertandingan bola”
Babak Pertama adalah masa muda. Menanjak karena Pengetahuan, Kekuasaan, Jabatan, Usaha Bisnis, dsb.
Babak kedua adalah masa tua. Menurun karena Darah Tinggi, Trigliserid, Gula Darah, Asam Urat, Kolestrol…. dsb.
Semoga kita selalu Waspada dari babak Awal hingga Akhir, dan ending dengan kemenangan….
Karena itu :
Tidak Sakit Juga Harus Check Up,
Tidak Haus juga harus Minum.
Tidak Galau juga Harus Cari Solusi,
Benar Juga Harus Mengalah.
Powerfull juga Perlu Merendah,
Tidak Cape pun Perlu Rehat.
Tidak kaya pun Perlu Bersyukur,
Sesibuk Apa pun Juga Perlu Olahraga.
Sadarlah, Hidup itu Pendek, pasti ada Saatnya Finish!
Jangan tertipu dengan usia MUDA, karena syarat mati tidak harus TUA !
Jangan terpedaya dengan tubuh dan badan SEHAT, karena syarat mati tidak mesti SAKIT.
Teruslah berbuat baik, berkata baik, memberi nasihat yang baik, walaupun tidak banyak orang yg memahamimu.
Jadilah seperti jantung, dia tidak terlihat,tetapi terus berdenyut setiap saat hingga membuat kita terus hidup sampai akhir hayat.
Ajal tak mengenal waktu, usia, jadi…
Terus Berbuat Baik dan menyampaikan Kebenaran terhadap Sesama…


(Bagus) Does God Exist?

$
0
0

Seorang Profesor Atheis berbicara dalam sebuah kelas.

Profesor, “Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?”

Para mahasiswa, “Betul, Ia pencipta segalanya.”

Profesor, “Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan juga menciptakan kejahatan.” Semua terdiam, kesulitan menjawab hipotesis profesor itu. Suara seorang mahasiswa memecah kesunyian.

Mahasiswa, “Prof, saya ingin bertanya. Apakah dingin itu ada?”

Profesor, “Pertanyaan macam apa itu. Tentu saja, dingin itu ada.”

Mahasiswa, “Prof, dingin itu tidak ada. Menurut hukum Fisika, yang kita anggap dingin sebenarnya adalah KETIADAAN PANAS. Suhu -460 derajat Fahrenheit adalah Ketiadaan Panas sama sekali. Semua partikel menjadi diam, tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata ‘dingin’ untuk mengungkapkan ketiadaan panas. Selanjutnya, apakah gelap itu ada?”

Profesor, “Tentu saja ada.”

Mahasiswa, “Anda salah, Prof. Gelap juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana TIADA CAHAYA. Cahaya bisa kita pelajari, sedangkan gelap tidak bisa. Kita dapat menggunakan Prisma Newton untuk mengurai cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari panjang gelombang setiap warna. Tetapi, Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan, diukur melalui berapa besar intensitas cahaya di ruangan itu. Kata ‘gelap’ dipakai manusia untuk menggambarkan ketiadaan cahaya. Jadi, apakah kejahatan itu ada?”

Profesor mulai bimbang, tetapi menjawab, “Tentu saja ada.”

Mahasiswa, “Sekali lagi Anda salah, Prof. Kejahatan itu tidak ada. TUHAN TIDAK MENCIPTAKAN KEJAHATAN. Seperti dingin dan gelap, ‘kejahatan’ adalah kata yang dipakai manusia untuk menggambarkan ketiadaan Tuhan dalam dirinya. Kejahatan adalah hasil dari TIDAK HADIRNYA TUHAN DALAM HATI MANUSIA.”

Profesor terdiam.

Dan konon, mahasiswa itu adalah Albert Einstein. Cek videonya;
klik disini ya dipostkan kembali oleh ensiklopebanten.wordpress.com


[Info Banten] DPRD Baru Gadai SK, DPRD Lama Belum Kembalikan Mobil Dinas

$
0
0

mobil dinas bantenLiputan6.com, Serang – Setelah 50 persen anggota DPRD Banten yang baru saja dilantik menggadaikan Surat Keterangan (SK) untuk melunasi utang biaya kampanye. Kini sebagian anggota legislatif yang sudah tak lagi menjabat belum mengembalikan kendaraan dinasnya.

“Jabatan yang sudah tidak melekat pada pribadinya, tentunya fasilitas dan jabatannya itu sudah dicabut,” kata Asep Rakhmatullah, pimpinan sementara DPRD Provinsi Banten ketika ditemui di ruangannya, Senin (15/9/2014).

Politisi PDI Perjuangan ini pun menyatakan bahwa anggota DPRD Banten yang tak lagi menjabat, jika tak mengembalikan kendaraan dinasnya bisa dikenai sanksi hukum yang berlaku. Selain itu, Kesekretariatan Dewan (Setwan) Provinsi Banten harus segera melakukan pendataan ulang aset yang dimiliki olehnya.

“Jadi kalau itu dikuasai oleh seseorang tanpa ada dasar hukumnya, ya itu pelanggaran hukum. Kesekretariatan Dewan ini harus mendata kembali aset yang ada,” terang dia.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, terdapat 2 anggota DPRD Provinsi Banten yang sudah tak lagi terpilih, tapi belum mengembalikan kendaraan dinasnya, yaitu Jaeng Rana dari Partai Nasdem dan Fakih Usman dari Partai Golkar. Kedua orang mantan wakil rakyat ini sudah disurati oleh Setwan sebanyak 4 kali, namun hingga kini belum ada respons dari keduanya.

“Sekwan jangan beranggapan dengan mengirimkan surat 4 kali itu sudah selesai,” tegas Asep Rakhmatullah.

Sedangkan menurut Bagian Umum Sekretariat Dewan (Setwan) DPRD Provinsi Banten menguatkan bahwa terdapat dua anggota DPRD Banten yang belum mengembalikan kendaraan dinasnya.

“2 Anggota dewan yang belum mengembalikan ialah Jaeng Rana sebanyak dua unit kendaraan dan satu unit dari Faqih Usman,” kata Gunawan, Kepala Bagian Umum DPRD Provinsi Banten saat ditemui di Gedung DPRD Provinsi Banten yang berlokasi di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, kemarin.

Ia pun berjanji akan bersikap tegas dengan mengirimkan surat teguran kelima yang jika tidak ditanggapi, maka akan dilaporkan ke pihak yang berwajib.

“Dalam minggu ini Setwan akan kembali menyurati untuk yang kelima kalinya dengan pemberitahuan pihak Satpol PP dan BPK. Bila mana untuk yang kelima kalinya tidak di tanggapi, maka kita akan melaporkan ke pihak kepolisian,” tegas dia.

Sementara, 50 persen dari 85 anggota DPRD Provinsi Banten telah menggadaikan Surat Keterangan (SK) sebagai anggota legislatif di tanah Banten ke Bank Jabar Banten (BJB) cabang Serang.

sumber dipostkan kembali oleh ensiklopebanten.wordpress.com



[Info Banten] 50% Anggota DPRD Banten Gadaikan SK untuk Dapat Kredit Bank

$
0
0

illustrasi bank

illustrasi bank

Liputan6.com, Jakarta – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten yang baru saja dilantik pada 1 September lalu diketahui banyak yang menggadaikan surat keterangan (SK) pengangkatannya ke bank.

“Ada sekitar 50 persen anggota dewan yang mengajukan pinjaman ke Bank Jabar Banten (BJB),” kata Asep Rakhmatullah, pimpinan sementara DPRD Provinsi Banten, saat ditemui di ruangan kerjanya, Senin (15/9/2014).

Anggota DPRD Banten berjumlah 85 orang

. Jika setengahnya yang meminjam, berarti ada sekitar 40-43 anggota DPRD yang telah menggadaikan SK anggota DPRD ke BJB.

“Tidak menutup kemungkinan akan ada peminjaman dari anggota dewan lainnya,” lanjutnya.

Menurut politisi PDIP itu, penggadaian SK tersebut tak melanggar aturan dan pengaruhnya terhadap kinerja tidak begitu besar. Tetapi, akan kembali lagi pada mental anggota DPRD soal bertanggung jawab atau tidak terhadap tugasnya di partai dan fraksi.

“Untuk penilaian kinerja, karena potongan (cicilan pembayaran utang) tersebut, diserahkan ke partai. Karena pastinya kan ada penilaian dari partai,” terangnya.

Asep mengatakan setiap anggota dewan meminjam ke BJB antara Rp 100 juta sampai Rp 500 juta dengan masa pelunasan hingga empat tahun lamanya. Setelah dikurangi potongan partai dan pembayaran utang, setiap anggota DPRD bisa menyisakan antara Rp 5 juta sampai Rp 7 juta. Cicilan pinjaman ke BJB sendiri antara Rp 5 juta sampai Rp 10 juta per bulan.

Asep pun mengaku bahwa dirinya mengajukan pinjaman ke BJB untuk biaya renovasi rumah dan kuliah anaknya.

“Syaratnya SK, akte nikah, Kartu Keluarga (KK), copy KTP, rekomendasi dari pimpinan sementara, dan surat dari kesekretariatan dewan,” sambungnya.

Dengan gaji anggota DPRD Provinsi Banten sebesar Rp 20 juta, pinjaman ke BJB tersebut bisa saja digunakan untuk membayar utang selama masa kampanye legislatif.

“Untuk mengembalikan modal kampanye, bisa iya bisa tidak, karena persoalan kampanye itu juga kan mengeluarkan energi. Mungkin ada yang untuk mengembalikan utang kampanye, tapi itu tidak bisa digeneralisir,” tegasnya.

sumber dipostkan kembali oleh ensiklopebanten.wordpress.com


Viewing all 69 articles
Browse latest View live